Keresahan dan Harapan
Dua induk kata yang berbeda namun satu tujuan, yakni perubahan. Manusia berjalan dengan egonya masing-masing. Ego akan menggerakkan pikiran dan hati, sehingga muncul sebuah gerakan dalam satu tujuan: PERUBAHAN.
Berangkat dari keresahan, orang-orang yang tergerak hati dan pikirannya mulai mengakomodasi sebuah pergerakan yang elegan, bukan semata-mata untuk menggulingkan penguasa, namun sebagai bentuk kepedulian dan cinta kasih atas kehidupan yang merdeka. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menagih janji pemimpin tapi nyatanya tidak ada tanggapan, hanya suara saja yang lantang tapi sisanya entah kemana. Anak muda dan masyarakat mulai khawatir dengan kota kecilnya karna tidak adanya kemajuan, bisa dibilang yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin.
Sudah terlalu banyak janji yang diingkari, sudah terlalu banyak harapan yang dipatahkan, dan sudah terlalu banyak kebohongan yang ditutupi, sudah saatnya orang-orang yang tergerak hatinya bersuara, jangan diam. Banyak yang kecewa dengan cara kerjanya tapi mereka tidak berani menyuarakannya, anak muda mulai memperhatikan dan berani bersuara, sangat banyak harapan untuk kota kecil ini agar semakin berkembang dan maju. Mengutip kalimat Che Guevara yang begitu terkenal
"Jika hatimu bergetar hebat melihat ketidakadilan, maka kaulah temanku"
Jika hatimu merasa gundah, resah, dan galau melihat apa yang terjadi di daerahmu, di kotamu, di kabupatenmu, atau bahkan di rumahmu, tenang, kamu tidak sendirian.
Untuk kamu yang sudah bersuara, lantangkan lagi, untuk kamu yang lelah dalam barisan perjuangan, semangat lagi, dan untuk kamu yang berapi-api, kamu tidak terbakar sendirian.
Kembali pada satu kalimat di awal tulisan ini, bahwa keresahan dan harapan adalah dua kata yang berbeda namun memiliki satu tujuan sama; PERUBAHAN. Mari, menjadi bagian dari perubahan tersebut, ambil bagian dalam sebuah riak-riak perjuangan, jangan diam, mari bergerak, harapan baru ada di depan mata.
~pnd
Komentar
Posting Komentar