Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2024

Jathilan Sering Dianggap Klenik, Padahal...

Gambar
  Kesenian rakyat Jathilan merupakan kesenian yang telah tumbuh dan mengakar lama di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Jathilan sendiri merupakan kesenian tarian yang dimainkan beberapa orang dengan kuda sebagai objek sajiannya.  Secara etimologis istilah jathilan berasal dari bahasa Jawa yakni njathil yang berarti meloncat-loncat menyerupai gerak-gerik kuda. Selain itu, jathilan juga dapat diartikan secara bebas sebagai ' jarane jan thil-thillan tenan ' apabila diartikan dalam bahasa Indonesia berarti 'kudanya benar-benar joget tidak beraturan'. Asal-usul Jathilan Sebenarnya, ada beberapa versi dari asal-usul Jathilan, namun yang paling banyak dibicarakan bahwa tarian jathilan adalah bentuk gambaran mengenai kisah perjuangan dari Raden Fatah dari Kerajaan Demak, yang dibantu oleh wali songo dalam melakukan penyebaran ajaran agama Islam di pulau Jawa. Ketika melakukan dakwah, mereka banyak diganggu oleh bangsa jin dan setan yang membuat kesurupan dan kemudian ditolong o...

Laki-laki Tidak Bercerita, Namun Apakah Diam Itu Kekuatan?

Gambar
  Tulisan ini saya dedikasikan untuk seluruh lelaki di dunia yang sedang merasa tertekan, eneg, dan jengah dengan kehidupan. Peluk hangat untuk setiap lelaki yang berjuang, berkorban, dan berdarah-darah untuk keluarga dan masa depan.  Tren “Lelaki Tidak Bercerita” baru-baru ini sangat mengganggu pikiran saya. Bagaimana tidak, ketika saya berpindah dari medsos satu ke medsos lain, selalu dihiasi dengan konten “Lelaki Tidak Bercerita, Tetapi…” lama-lama saya akhirnya terbawa arus untuk melihat konten tersebut menjadi lebih lama. Tren ini terkenal ringan dan mungkin menghibur, apalagi banyak yang membuat konten dengan isi hatinya, misal “lelaki tidak bercerita tetapi duduk bengong di depan ind*maret” atau “lelaki tidak bercerita tetapi pikirannya berubah jadi uban” dan lain sebagainya. Setelah saya berbincang dengan beberapa teman dan melakukan penelitian ala kadarnya, menemukan fakta bahwa tren “Lelaki Tidak Bercerita” ini adalah sebuah bentuk toxic masculinity. Dalam budaya pat...

Belajar Sabar dari Sosok Pak Suharji, Penjual Es Teh yang Dihina G*bl*k

Gambar
  Pak Suharji, nama tersebut kini sedang ramai dibincangkan. Sosok penjual es teh tersebut viral ketika ada sebuah video menunjukkan dirinya sedang dihina habis-habisan oleh Gus Miftah. Dalam video ini, Gus Miftah disebut mengerjai (prank) penjual minuman yang menjajakan dagangannya di acara tersebut. Hal ini terjadi dalam momen acara Magelang Bersholawat beberapa hari lalu. "Es tehmu ijek okeh ora (es tehmu masih banyak nggak)? Masih? Yo kono didol (ya sana dijual), goblok. Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir (Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah, takdir)," kata Gus Miftah kepada pedagang es teh dalam video tersebut. Tak ayal banyak kritikan untuk Gus Miftah yang membanjiri kolom komentar dari video tersebut. Belajar Sabar dari Pak Suharji Siapa yang tidak marah jika mendengar ucapan tersebut? Hati mana yang tidak 'kemropok' ketika dirinya dihina di depan puluhan ribu orang? Mungkin kalau saya yang ada di posisi Pak Suharji, sudah saya lempa...

Media Sosial: Panggung Baru Perebutan Kekuasaan.

Gambar
(gambar oleh: Karol) Media Sosial berasal dari dua kata gabungan yaitu media dan sosial, hehe udah gitu doang. Eh, enggak dong, begini jika diartikan/ dibedah satu per satu maka media sendiri menurut KBBI merupakan alat (sarana) komunikasi seperti koran, spanduk, radio, televisi, poster, dan majalah. Sedangkan sosial menurut KBBI merupakan segala hal yang berhubungan dengan masyarakat. Jadi kesatuan dari kedua hal tersebut bisa diartikan menjadi alat komunikasi yang berhubungan dengan masyarakat. Apakah sesederhana itu? Sabar, korelasinya dengan kekuasaan belum kita bahas. Di atas, KBBI belum memperbarui penjabarannya tentang arti media, tahu apa yang kurang? Yak betul, ponsel/ telepon genggam belum masuk. Sekarang tahun 2024 dimana poster/ koran sudah bisa berbentuk digital dan bisa diakses hanya dengan melalui ponsel. Bahkan dengan bentuk video sekalipun yang bisa dikatakan mendekati kualitas dari sebuah suguhan yang televisi punya. Apa itu digital? Cari sendiri ya, hehe. Malas menca...

Merefleksikan Sumsuman Sebagai Simbol Kemenangan

Gambar
Pesta demokrasi merupakan istilah yang kerap kali kita dengar untuk menggambarkan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu). Istilah pesta demokrasi pertama kali dipopulerkan oleh Presiden RI ke-2, Soeharto. Menurut sejarah, Soeharto pertama kali mengemukakan istilah tersebut pada tahun 1981 saat berpidato dalam pembukaan rapat Gubernur/Bupati/Walikota se-Indonesia. Pemilihan Umum yang lazim kita sebut dengan Pilpres, Pilkada, Pilbup , dll pun telah menemukan hilirnya. Tak terkecuali Pilkada Kabupaten Sleman yang menyisakan buih-buih apapun itu yang harusnya bisa kita ambil hikmah dari dalam gegap gempitanya, hingar bingarnya, gemerlap lampunya, pernyataan konyolnya, dan suara knalpotnya . Sumsuman dan Kemenangan.  Seperti pada umumnya pesta kawinan, akan ada suatu acara setelah pesta yang biasanya dibungkus bersamaan dengan evaluasi, sarasehan, atau pembubaran panitia yang dalam tradisi jawa disebut dengan Sumsuman . Bagi orang jawa, sumsuman merupakan sebuah tradisi ketika pesta tela...